Al-Muzammil Yusuf
Komisi III F-PKS DPR RI
Assalamu’alaikum Tweeps berikut ini sikap saya terkait telegram dan pernyataan pelarangan sementara Polwan oleh Wakapolri.
1. Saya sangat menyayangkan telegram dan pernyataan Wakapolri, Oegroseno yang melarang sementara pengenaan jilbab oleh Polwan.
2. Pernyataan beliau yang menangguhkan penggunaan jilbab oleh Polwan sebelum ada SK tidak sesuai dgn pernyataan Kapolri, Jenderal Sutarman.
3. Tidak relevan, beliau membandingkan insiatif jilbab Polwan dengan perijinan penggunaan pistol bagi polisi dan aktifitas arisan ibu-ibu.
4. Pernyataan Wakapolri yang mewacanakan pengenaan jilbab seperti di Saudi berlebihan dan tidak berdasar.
5. Terkesan ada keinginan untuk menggagalkan rencana dibolehkannya Polwan berjilbab oleh Kapolri.
6. Wakapolri kurang bijak.Pernyataannya telah menciderai perasaan bukan saja para Polwan yang ingin berjilbab,tapi juga umat Islam Indonesia.
7. Masyarakat Indonesia yg mayoritas Muslim meyakini jilbab itu wajib dalam Islam.Di era kini tdk ada larangan, berbeda dengan era Orde Baru
8. Lebih bijak jika Wakapolri mencabut pernyataan dan telegramnya serta meminta maaf kepada umat Islam.
9. Sebagai pimpinan Polri, Wakapolri seharusnya menghormati HAM para Polwan yang ingin kenakan jilbab sebagai amanat Konstitusi.
10. Pasal 28E Ayat 1 UUD 1945 jelas-jelas menyebutkan, setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.
11. Jika melarang pengenaan jilbab bagi para Polwan artinya bertentangan dan melanggar UUD 1945.
12. Jadi tidak boleh Mabes Polri halangi anggotanya yang mau laksanakan kewajiban agamanya dengan alasan SK belum keluar.
13. Sampai kapan para Polwan yang ingin berjilbab harus menunggu SK itu keluar? Ini sudah reformasi tapi rasa Orde Baru.
14.Seharusnya Pimpinan Polri senang & bangga ada anggota Polwan yg mau berinisiatif kenakan jilbab yg sesuai panduan 62 jenis seragam Polwan.
15.Panduan seragam jilbab itu pernah disampaikan Pak Timur Pradopo kpd Komisi III dengan biaya sendiri karena belum dianggarkan dalam APBN.
16. Model jilbab yg disodorkn Pak Timur Pradopo tdk seperti polisi di Saudi. Pak Oegroseno mengada2 dn sepertinya tidak mempelajari 62 model.
17. Saya merasakan ada motif sinisme dan cenderung untuk menggagalkan keinginan Kapolri untuk membolehkan Polwan mengenakan jilbab.
18. Termasuk membanding2kan inisiatif jilbab Polwan spt perijinan penggunaan pistol dan aktifitas ibu-ibu arisan menurut saya tidak relevan.
19. Penggunaan jilbab bagi perempuan Muslimah adalah aturan agama yang sakral yang patut dihormati oleh siapapun.
20. Jika ada Polwan yang belum menganggap pengenaan jilbab itu wajib, tidak boleh dipaksakan.
21.Keyakinan seorang pimpinan Polri yang tidak merasa jilbab tidak wajib juga tidak boleh memaksakan sikap pribadinya kepada institusi Polri.
22.Apalagi,dua Kapolri,Jenderal Timur Pradopo & Jenderal Sutarman sangat akomodatif dan responsif terhadap tuntutan jilbab bagi para Polwan.
23. Sambutan Polwan di daerah juga sangat antusias dan banyak masyarakat yang mengapresiasi kebijaksanaan Kapolri.
24. Sikap beliau tidak sejajalan dengan kedua Kapolri. Saya berharap Kapolri segera klarifikasi agar tidak jadi isu yang blunder.
25.Kepada masyarakat, mari kita bersama dukung Kapolri, Jenderal Sutarman agar segera keluarkan SK dibolehkannya jilbab bagi Polwan.Wassalam
:: PKS PIYUNGAN
0 komentar :
Posting Komentar