SETELAH dihelat Jumat (28/11), perhelatan Keriaan Bekasi ditutup Sabtu (29/11) lalu. Dalam malam puncaknya, panitia mengajak masyarakat untuk Nonton Bareng (Nobar) film perjuangan. Film yang dipilih yakni Lebak Membara.
Film Lebak Membara sendiri dalam salah satu scence-nya ditampilkan Gedung Juang, Tambun. Meskipun gerimis, tapi masyarakat tetap antusias menonton sajian layar tancap yang telah disiapkan.
’’Seperti tahun lalu, kami tidak membuat acara penutupan secara resmi. Acara ditutup dengan puncak acara saja yaitu pemutaran layar tancap. Dimulai setelah penampilan marawis dan akustik sebelumnya,” ujar Ketua Panitia Keriaan Bekasi, Decy C Hasan pada Radar Bekasi.
Decy mengatakan, jika dibanding tahun lalu, Keriaan Bekasi tahun ini relatif lebih baik, meski terdapat sejumlah kendala yang dialami panitia dan sempat mengganggu rundown acara. Menurutnya, hingga kini perjuangan budaya masih sepi apresiasi. Pasalnya, ia mengatakan jika perjuangan idealis macam ini masih kerap berbenturan dengan harapan ekonomis.
’’Namun bagi kami, Keriaan Bekasi adalah proyek harapan. Harapan akan terpeliharanya nilai-nilai ke-Bekasi-an yang baik dan patut dipertahankan. Hari kedua juga kita perkenalkan maskot kita, yaitu bang BEK dan mpok ASIH yang berarti jawara yang penuh cinta dan kasih sayang,” paparnya.
Sebelumnya, pada siang hari Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu hadir untuk berkunjung ke area Keriaan Bekasi di Jalan Hasibuan, Bekasi Timur. Ia mengapresiasi terselenggaranya Keriaan Bekasi yang merupakan wadah keragaman yang dipusatkan di satu tempat.
’’Ini adalah display semua komunitas, baik yang ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya. Semoga ke depan semakin baik dan lebih dapat mewarnai Bekasi,” tutup Syaikhu. (*)
http://www.gobekasi.co/2014/12/01/lebak-membara-jadi-gong-keriaan-bekasi/
About Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 komentar :
Posting Komentar